Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jambi Kombes Pol Dhafi mengatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan petugas kepolisian untuk berjaga di pintu tambang jangan sampai ada yang masih keluar.
Persoalan macet terjadi karena kondisi jalan dari Muaro Tembesi sampai dengan Muaro Bulian semakin rusak parah. Untuk itu, aktifitas angkutan Batubara dari wilayah Sarolangun, Tebo dan Batanghari dihentikan sampai dengan ada perbaikan.
“Dari hasil pantauan di Batanghari, kemarin siang puncaknya sudah menimbulkan macet panjang dan kerusakan jalan yang parah, belum ada perbaikan, Pemprov dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) harus bertanggung jawab,” tegasnya kepada awak media, Selasa (22/11/2022).
Kombes Pol Dhafi menyampaikan sudah mengintruksikan jajaran untuk berjaga di pintu tambang agar kendaraan tidak keluar, karena akan memperparah kemacetan tentunya akan menganggu masyarakat yang beraktivitas.
“Hari ini sudah tidak ada lagi melintas kecuali wilayah Muaro Jambi, karena masih bisa beroperasi. (Aktifitas dihentikan -red) itu sampai ada perbaikan jalan sampai jalan itu layak untuk di lintasi,” tegasnya.
Kombes Pol Dhafi menyatakan persoalan kemacetan akibat angkutan Batubara ini sudah menjadi penekanan Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono untuk mengatasi persoalan ini.
Untuk itu diberitahukan kepada seluruh pemegang IUP batubara dan transportir mulai hari Senin (21/11) kemarin seluruh angkutan batubara yang melewati jalur Batanghari tetap menunggu di pintu tambang dan tidak diperbolehkan keluar sampai dengan adanya informasi lebih lanjut dari Dirlantas.
“Di peraturan Kementerian ESDM itu kalau menggunakan jalan umum maka perusahaan turut serta dalam perbaikan jalan dan membantu penunjang lainnya yang dikoordinir oleh Kepala Daerah setempat, kami berharap itu saja, bagaimana caranya kepentingan masyarakat diutamakan, kepentingan tambang juga berjalan,” pungkasnya.(afm)
Baca juga angkutan batubara di lampung