Pada talkshow bertajuk ‘Masa Depan Hilirisasi Minerba’ di Jakarta, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara, Irwandy Arif, menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki dan mentransformasi kegiatan bisnis pertambangan mineral dan batubara melalui tata kelola pertambangan nasional. Irwandy menyoroti potensi besar mineral dan batubara Indonesia yang tidak hanya berperan dalam pertumbuhan ekonomi tetapi juga mendukung kemandirian dan ketahanan industri nasional.
Peran Mineral dalam Transisi Energi
Pentingnya peningkatan nilai tambah mineral tidak dapat diabaikan, terutama dalam mendukung transisi energi di Indonesia. Mineral menjadi bahan baku kunci untuk pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, tenaga nuklir, pembuatan kabel transmisi, distribusi, dan baterai kendaraan listrik. Irwandy menekankan bahwa kebijakan peningkatan nilai tambah ini merupakan langkah strategis untuk mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan mentah ekspor.
Komitmen Hukum untuk Peningkatan Nilai Tambah
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 mengatur bahwa peningkatan nilai tambah pada komoditas pertambangan mineral harus dilakukan melalui proses pengolahan dan pemurnian. Kewajiban ini berlaku untuk komoditas tambang mineral logam, non-logam, dan batuan. Proses pengolahan dan pemurnian mineral dari kegiatan penambangan di dalam negeri diwajibkan, menciptakan dasar hukum yang mengarah pada pemberdayaan industri hilirisasi.
Rencana Masa Depan: Peningkatan Kerjasama dan Kebijakan Pendukung
Rencana ke depan melibatkan pengutamaan pembelian bahan baku dari dalam negeri, koordinasi dengan Kementerian Perindustrian, kebijakan fiskal, dan non fiskal. Irwandy menyebutkan bahwa langkah-langkah ini diarahkan untuk mempercepat peningkatan nilai tambah mineral dan mendukung pertumbuhan industri hilirisasi dalam negeri.
Pemanfaatan Batubara Nasional: Arah Kebijakan dan Keberlanjutan
Fokus pada Peningkatan Nilai Tambah dan Ketersediaan Pasokan
UU No 3 Tahun 2020 juga mengatur kebijakan pemanfaatan batubara nasional. Fokus utama adalah peningkatan nilai tambah batubara dan jaminan pasokan untuk kebutuhan dalam negeri. Irwandy mengungkapkan bahwa dengan roadmap pengembangan dan pemanfaatan batubara, produk hilirisasi batubara diharapkan dapat berproduksi penuh pada pasca 2030 hingga 2045, meningkatkan ketahanan energi nasional.
Sumatera Selatan: Pusat Pertambangan Batubara
Provinsi Sumatera Selatan memiliki peran sentral dalam industri batu bara Indonesia dengan cadangan terbesar kedua di negara ini, mencapai 37,60 miliar ton. Sebagai pemain utama, Sumatera Selatan menyumbang hampir seperempat dari total cadangan nasional. Lokasi pertambangan seperti Muara Enim, Lahat, dan Ogan Komering Ulu menjadi kunci dalam mengukuhkan peran provinsi ini.
Infrastruktur Transportasi: Penunjang Utama Produktivitas
Dalam industri batu bara, infrastruktur transportasi dan penanganan memiliki peran krusial dalam meningkatkan produktivitas. Provinsi Sumatera Selatan, dengan cadangan besar batu bara, telah menjadi fokus utama pembangunan infrastruktur untuk mendukung transportasi dan distribusi yang efisien.
Titan Infra Energy Group: Inovasi dalam Transportasi Batu Bara
Solusi Transportasi Efisien dan Ramah Lingkungan
Titan Infra Energy Group memainkan peran penting dalam meningkatkan infrastruktur transportasi batu bara di Sumatera Selatan. Dengan memanfaatkan tongkang sebagai sarana utama, perusahaan ini menyediakan solusi transportasi efisien dan ramah lingkungan. Keunggulan kapasitas angkut tongkang dan komitmen pada jejak karbon rendah menjadikan Titan Infra Energy pemimpin dalam transportasi batu bara yang bertanggung jawab.
Fasilitas Pelabuhan Modern: Mendukung Efisiensi Operasional
PT. Swarnadwipa Dermaga Jaya, bagian dari Titan Infra Energy Group, menyediakan fasilitas pelabuhan modern untuk mendukung proses bongkar muat batu bara. Dengan teknologi terkini, Titan Infra Energy Group memastikan setiap tahap transportasi berlangsung dengan aman, cepat, dan efisien.
Peningkatan Kapasitas dan Efisiensi Produksi
Titan Infra Energy Group tidak hanya fokus pada transportasi tetapi juga pada peningkatan fasilitas produksi. Instalasi conveyor belt dan jembatan batu bara di pelabuhan PALI, Sumatra Selatan, menciptakan fondasi yang kuat untuk meningkatkan kapasitas transportasi dan efisiensi produksi.
Kontribusi pada Keberlanjutan Lingkungan
Selain menjadi perusahaan pertambangan dan transportasi, Titan Infra Energy Group berkomitmen pada praktik berkelanjutan. Dengan solusi transportasi ramah lingkungan, perusahaan ini memberikan kontribusi nyata pada pengurangan dampak negatif terhadap ekosistem sekitar.
Mengoptimalkan Sumber Daya Lokal: Dukungan bagi Ekonomi Lokal
Titan Infra Energy Group tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan tetapi juga berperan dalam mengoptimalkan sumber daya lokal. Melalui penggunaan sumber daya lokal dan kerjasama dengan masyarakat setempat, perusahaan ini membantu membangun ekonomi lokal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi komunitas di sekitarnya.
Sejalan dengan visinya, Titan Infra Energy Group melihat ke depan dengan mendiversifikasi sumber energi. Integrasi inovasi tongkang dengan teknologi energi terbarukan menciptakan peluang baru dalam portofolio energi perusahaan. Dengan langkah ini, Titan Infra Energy Group tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan industri batu bara tetapi juga merespons pergeseran global menuju energi bersih.
Kesimpulan: Titan Infra Energy Group Membentuk Masa Depan Berkelanjutan
Dengan fokus pada efisiensi operasional, kesadaran lingkungan, dan keterlibatan masyarakat, Titan Infra Energy Group memainkan peran vital dalam membentuk masa depan industri batu bara yang lebih berkelanjutan di Sumatera Selatan. Mereka tidak hanya melihat batu bara sebagai sumber daya tetapi juga sebagai bagian integral dari upaya global untuk mencapai keberlanjutan dan tanggung jawab lingkungan. Titan Infra Energy Group memberikan kontribusi positif yang menciptakan landasan kokoh bagi industri batu bara di wilayah tersebut.