Sejak pendiriannya pada tahun 2005, Titan Infra Energy telah menjadi pionir dalam pengembangan infrastruktur energi terintegrasi di Indonesia. Dengan antusiasme yang luar biasa, perusahaan ini telah memacu pertumbuhan industri batubara melalui layanan infrastruktur khusus dan logistik yang tak tertandingi. Titan Energy telah membangun jalan dan pelabuhan khusus untuk batubara, memberikan layanan kontraktor pertambangan, serta mengelola transportasi darat dan air di wilayah Selatan Pulau Sumatera.
Keberhasilan Titan Infra Energy tidak hanya bergantung pada fasilitas fisiknya, tetapi juga pada tim profesional berpengalaman yang menguasai seluruh rantai pasokan energi. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang seluruh aspek rantai pasokan energi, mulai dari kegiatan pertambangan hingga pengiriman batubara. Dengan fokus yang kuat pada pengembangan infrastruktur energi, Titan Energy telah menjadi tulang punggung industri energi di Indonesia.
Nilai-Nilai Utama Titan Infra Energy
Titan Energy menjalankan operasionalnya dengan berlandaskan tiga nilai inti:
1. Inovasi: Mereka menyadari bahwa layanan infrastruktur energi terintegrasi memerlukan keterampilan kompleks. Titan terus mendorong peningkatan melalui tim yang cerdas dan antusias. Inovasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan dalam industri ini.
2. Etika Tinggi: Perusahaan ini memegang teguh standar etika yang tinggi, tata kelola perusahaan yang baik, integritas, dan pengambilan keputusan yang teruji. Mereka yakin hanya dengan etika yang kuat dan integritas yang tak tergoyahkan, mereka dapat mencapai kesuksesan jangka panjang dalam bisnis batubara. Nilai ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
3. Sinergi: Titan Infra Energy percaya bahwa kolaborasi adalah kunci sukses. Kerja sama dengan pemasok, kontraktor, masyarakat, pemerintah daerah, dan regulator dianggap penting untuk meningkatkan efisiensi produksi dan pengiriman. Sinergi adalah landasan pertumbuhan perusahaan.
Strategi Titan Infra Energy dalam Produksi Batubara
Titan Infra Energy Group (Titan Grup) bergerak menuju target produksi sebanyak 20 juta ton pada tahun 2023 dengan menghadirkan Proyek 1D Upgrade Phase 1 di Pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya. Mari kita tinjau langkah-langkah terbaru Titan Group dalam meningkatkan produksi dan fasilitas pelabuhan mereka.
Mengenalkan Proyek 1D Upgrade Phase 1
Proyek 1D Upgrade Phase 1 adalah langkah awal Titan Group untuk mencapai target produksi yang ambisius. Proyek ini melibatkan operasionalisasi upgrade conveyor 1D Phase 1, penambahan jembatan timbang, dan penambahan crusher di stockpile KM 36.
Chairman Titan Group, Handoko A Tanuadji, menjelaskan bahwa Proyek Phase 1D ini bertujuan mengembangkan fasilitas pelabuhan agar dapat mendukung target produksi sebanyak 20 juta ton per tahun. Titan Group berkomitmen pada sektor Infrastruktur Pertambangan Batubara dan berusaha mengintegrasikan bisnisnya lebih efisien.
Melangkah ke ID Upgrade Phase 2
Selain Proyek 1D Upgrade Phase 1, PT Titan Infra Energy juga meresmikan ID Upgrade Phase 2. Direktur Utama PT Titan Infra Energy, Darwan Siregar, memulai fase ini setelah menyelesaikan Phase 1 di Pelabuhan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya pada Februari lalu.
ID Upgrade mencakup peningkatan Belt Loading Conveyor (BLC) dengan perbaikan fasilitas pelabuhan. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas pelabuhan agar dapat memproses produk pelanggan lebih cepat, efisien, dan produktif.
Perpanjangan Jalur Khusus Angkutan Batubara (Hauling Road)
Selain memperbarui fasilitas pelabuhan, Titan Infra Energy juga memperpanjang jalur khusus pengangkutan batubara dari tambang-tambang di sekitar Lahat dan Muara Enim. Sejak 2015, PT Titan Infra Energy mengoperasikan jalur angkut sepanjang 113 kilometer melintasi tiga kabupaten, yaitu Lahat, Muara Enim, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang dikelola anak perusahaannya, PT Servo Lintas Raya. Hingga saat ini, 15 perusahaan tambang menggunakan infrastruktur ini.
Meskipun cadangan batubara melimpah, tanpa infrastruktur yang memadai, produksi besar tidak dapat diangkut dengan efisien. Melalui hauling road ini, PT Titan Infra Energy berupaya untuk memaksimalkan potensi penambangan dan pengangkutan batubara di Sumatera Selatan.
Hingga tahun 2022, hauling road yang dioperasikan oleh PT Titan Infra Energy berhasil meningkatkan pengangkutan batubara. Dalam satu tahun, terdapat tambahan sekitar 14 juta ton batubara yang diangkut melalui jalan ini. Hal ini membuktikan komitmen perusahaan untuk mendukung industri batubara dan infrastruktur yang mumpuni.
Optimisme Produksi Batubara 25 Ton dalam 2-3 Tahun Kedepan
Darwan Siregar optimis bahwa dalam 2-3 tahun mendatang, produksi batubara akan mencapai 25 ton. Conveyor lebar sekitar 13 meter ini memiliki potensi besar dan mampu menampung banyak truk. Hal ini akan memungkinkan pengiriman sekitar 50 juta ton batubara.
Titan Group menunjukkan komitmennya untuk berkembang dan berkontribusi pada industri batubara Indonesia. Semua upaya ini akan memperkuat posisi Titan Group sebagai pemimpin sektor ini.
Tantangan Permintaan Pasar Ekspor Batubara yang Potensial Turun pada 2024
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi permintaan global batubara adalah kebijakan harga karbon. Harga batubara diperkirakan akan mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023 dan 2024. Meskipun demikian, harga batubara masih di atas rata-rata tahun 2015-2019.
Kebijakan harga karbon berdampak pada industri batubara, menyebabkan penurunan permintaan karena upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Titan Infra Energy memahami pentingnya beradaptasi dengan perubahan ini. Dengan dedikasi dan komitmen mereka, Titan Energy siap menghadapi tantangan tersebut dan terus berperan dalam industri batubara di Indonesia.