Permasalahan lalu lintas akses jalan untuk produk tambang dan perkebunan di Jambi dan wilayah sekitarnya membutuhkan solusi yang bijak dan terkoordinasi. Pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama dalam mencari solusi terbaik yang memperhatikan kepentingan masyarakat setempat dan dunia usaha. Pemerintah harus mencari solusi win-win bagi kedua belah pihak yang terkait.
Solusi Win-Win untuk Konflik Lalu Lintas Jalan
Menurut Joko Siswanto, seorang pengamat kebijakan publik Universitas Sriwijaya, kebijakan yang diambil harus memperhatikan kepentingan masyarakat dan dunia usaha. Kebijakan tersebut harus bersifat komprehensif dan berkoordinasi dengan baik.
“Perlu ada solusi win-win dalam penanganan masalah ini. Pemerintah harus memperhatikan kepentingan masyarakat, namun juga harus memperhatikan kepentingan industri,” ujar Joko Siswanto.
Peningkatan Kualitas Infrastruktur Jalan
Menurut Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Satrio Sugeng Prayitno, pemerintah terus berusaha meningkatkan kualitas layanan jalan nasional. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan konektivitas antar sentra pertumbuhan ekonomi, seperti kawasan industri dan wisata.
“Kementerian PUPR terus berupaya melakukan preservasi jalan nasional untuk menjaga kondisinya,” ujar Satrio Sugeng Prayitno.
Kegiatan Preservasi Jalan Nasional Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Jambi menganggarkan Rp 440,89 Miliar untuk kegiatan penanganan preservasi jalan nasional. Alokasi anggaran tersebut dibutuhkan untuk mencapai target kemantapan 100% di jalan nasional Sarolangun-Tembesi-Muara Bulian-Kota Jambi-Talang Duku.
Truk kendaraan pengangkut batubara yang melintas di jalan nasional dengan kondisi overload dan overdimension (ODOL) membutuhkan alokasi anggaran yang lebih besar. Anggaran untuk preservasi jalan nasional pada tahun anggaran 2023 mencapai Rp 533 Miliar.
Sedangkan pada TA. 2023 anggaran untuk preservasi ruas ini hanya Rp 85,43 Miliar. Selain itu hasil survei Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) tahun 2020-2022 pada ruas Jalan Nasional yang dilalui oleh angkutan batubara menunjukan bahwa telah terjadi kenaikan jumlah kendaraan sebesar 197,85%.
Kedua hal ini menjadi beberapa penyebab tingkat kemantapan ruas Jalan Nasional yang dilalui oleh angkutan batubara di Jambi belum maksimal.